Cynthia Marilyn Sitompul

Kamis, 31 Desember 2015

Surat Amor Kepada Bara: Penutup


Saudaraku, Bara..
Masih teringat jelas cintaku yang kecil berubah menjadi besar..
Mencintai membuatku kehilangan dan mendapatkan sesuatu pada waktu yang sama..
Ditunggu-tunggu, semakin besar rinduku..
Namun, lagi-lagi.. rindupun tiada berguna..

Mungkin kita sudah terlalu jauh melangkah sehingga Tuhan menghentikan langkah kita..
Mungkin kita sudah semakin melupakanNya, sehingga Ia mengubah hati kita.. 
Kau tidak tercipta untukku, aku pun demikian..
Bukankah kita diciptakan untuk kembali berkumpul bersama Allah di surga?

Jagalah apa yang diberikanNya, 
Hiduplah sesuai kehendakNya dan memuliakanNya..
Aku ingin kau selalu mengingatku,
Tapi malah mengabaikan perasaan yang kau rasa ketika mengingatnya.. 

Hal itu tak lagi penting, Saudaraku..
Sampai berjumpa kembali di tempat tiada cela, tiada batas..
Sabarku takkan lekang sampai waktu itu tiba..
Baiklah aku akhiri suratku ini,
Selamat memulai lembar yang baru, Bara..

(Cynthia Marilyn Sitompul)

Selasa, 08 Desember 2015

Surat Amor kepada Bara: Doa

Merasa harus menulis sesuatu..
Untuk ia yang diam membatu..
Menatap penuh haru..
Bertindak sedikit ragu..

Menatap ke depan..
Telinganya melihat dengan seksama..
Matanya mendengar penuh perhatian..
Laju tidak secepat biasanya..

Ada tangan-tangan dari surga..
Tidak terlihat namun bersentuhan..
Jiwanya terluka..
Bisakah Tuan membasuh duka?