Cynthia Marilyn Sitompul

Selasa, 08 Desember 2015

Surat Amor kepada Bara: Doa

Merasa harus menulis sesuatu..
Untuk ia yang diam membatu..
Menatap penuh haru..
Bertindak sedikit ragu..

Menatap ke depan..
Telinganya melihat dengan seksama..
Matanya mendengar penuh perhatian..
Laju tidak secepat biasanya..

Ada tangan-tangan dari surga..
Tidak terlihat namun bersentuhan..
Jiwanya terluka..
Bisakah Tuan membasuh duka?
Akankah kita tiada?
Apakah hari itu telah tiba?
Ketika masa itu harus disudahi..
ketika masa itu berakhir..

Apakah itu keadilan?
Ketika dunia tidak seimbang..
Langit menatap ke atas..
Dan bumi melihat ke bawah..

Apa itu kebijaksanaan?
Berapakah harganya?
Apakah ia salah?
Jam mati pun benar dua kali dalam sehari..

Apa itu ampunan?
Apakah kau menginginkan ampunan?
Apakah ia sang pemberi ampunan?
Apakah kalian pernah berharap?

Saat dia berada di tengah-tengah keinginannya..
Ia menelan kata-katanya..
Mencoba mengubah kendali..
Agar hujan datang lagi..

Gigi-giginya saling bekertakan..
Panik.. meratap.. menyerah..
Si Penghibur datang lagi..
Menyelamatkan keadaan yang keji..

Apa itu kebetulan?
Sebab tiada pertemuan yang tidak digariskan..
Selagi jantung berdetak, dan darah tetap hangat..
Kita masih bisa bersinggungan..

Apa itu sakit hati?
Ketika waktu selalu berganti..
Kata-kata kian pergi..
Maaf dan cinta masih berarti..

Apa itu mencintai?
Mata membentengi kekurangan diri..
Bibir membendung tajamnya pedang bermata dua..
Telinga terbuka sabar memahami..
Tangan menopang kala susah dan bahagia..
Kaki menahan keinginan sesatkan hati..

Jangan tempatkan duri di hati kami..
Sebab akan sesak..
Terhimpit ketika berdekatan..

Berilah bahagia pada ia yang kukasihi..
Ampuni aku yang menyakiti hati..
Hukum aku jika terjadi lagi..
Ampuni kami yang mencintai..
Sebab mencintai adalah untuk melihat wajah-Mu, ya Allah..

(bersambung - Cynthia Marilyn Sitompul)

6 komentar:

  1. Ini masih kelanjutan yang pengantar atau udah masuk babak baru cuy?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kelanjutan yang pengantar, Chad~ sebenernya mau dibuat judulnya ISI.. tapi karna satu dan lain hal jadi DOA.
      Selayaknya surat pada umumnya, yang pengantar itu kemana Surat Amor kepada Bara ini ditujukan dan inilah isinya..

      Cemana rasa reader?

      Hapus
    2. Berharap sih karena bukan isi tapi diganti doa ada babak babak baru selain doa, layaknya hubungan percakapan jarak jauh dengan bait-bait kata. Begitulah rasa reader terhadap tulisan blogger ~

      Hapus
    3. Wah wah makasi richard masukannya ~ biarlah waktu yang menjawabnya wkwk

      Hapus
  2. Kereeennn
    Ditunggu sambungannya
    Jam matipun benar dua kali dalam sehari

    BalasHapus