Dear Little Big Brother,
I have nothing to say but I love you more than every sister in this world could give.
Sincerely,
Your Sister, Cyn.
Cynthia Marilyn Sitompul
Tampilkan postingan dengan label Liebesbrief to My Family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liebesbrief to My Family. Tampilkan semua postingan
Jumat, 26 Februari 2016
Rabu, 17 Februari 2016
Liebesbrief to Kakak
Dear my beautiful sister, Angeline Nathalia Sitompul..
Tidak secara kebetulan kita lahir di keluarga yang sama. Kehidupan membuatmu menjadi sesuatu bagiku. Jika kuingat masa kecil kita, mama suka beliin kita baju kembar dan bikin kita terlihat mirip. Ingat tidak rambut kita yang selalu dikuncir bak ekor kuda dulu? Teman-temanmu bilang kita mirip kayak kembar. Tapi semakin dewasa, hampir tidak ada yang bilang begitu. Padahal sampai sekarang aku merasa wajah kita masih dan akan terus serupa. Mungkin, hanya orang-orang berhati tulus yang dapat menemukan kemiripan kita. Eh? Haha..
Kak, kalau dulu aku terlalu nakal untuk jadi seorang adik, maafin aku ya kak. Ketika aku hidup jauh darimu, aku sadar bahwa aku begitu merindukan kakakku satu-satunya ini. Kak, mungkin sampai sekarang aku masih nakal padamu. Telapak kakiku sering menempel di wajahmu ketika tidur dan kau tidak mengeluh. Padahal aku belum cuci kaki pake sabun loh sebelum tidur. Hahaha kidding kak.
Kak, hari ini tes ya? Semangat ya kak. Semoga kakak lulus. Amin.
Kak, makasih ya karena telah menjagaku dari kecil hingga dewasa. Makasih juga telah menjadi teman cerita dan sahabatku. Terima kasih telah bersabar menghadapi kenakalanku. Terima kasih karena tidak mengeluh memiliki room mate seperti aku. Kak, terima kasih telah begitu waspada ketika ada yang mendekatiku dan terima kasih sudah menunjukkan kemarahanmu ketika aku tidak menurut padamu. Setiap anak perempuan pasti mendamba bertemu dengan pangerannya. Semoga Tuhan mempersiapkan jodoh terbaik buat kita ya. Semoga masa depan cerah juga terbentang luas untuk kita. Amin.
Kak, di luar hujan. Hati-hati di jalan ya kak. Aku menunggu di rumah.
-your little..very little sister, cyn-
Minggu, 14 Februari 2016
Liebesbrief to Abang
Kau adalah pahlawanku.. jagoanku.. orang yang paling bisa kuandalkan!
Ingat tidak, ketika aku diganggu teman-temanku?
Abang orang yang berdiri di depanku sehingga teman-temanku tidak berani menggangguku lagi.
Abang adalah orang yang paling kukagumi.
Aku merasa kau jago dalam hal apapun. Baru belajar langsung bisa!
Aku juga belajar berelasi dari abang! Abang orang yang paling masuk ke siapa aja, bahkan jadi kesayangan Opung haha!
Aku kagum sekali padamu. Benar-benar kagum!
Abangku, jika kau pernah menyesali satu hari dalam hidupmu.. ya saat itu.. ingatlah selalu bahwa cintaku lebih besar dari marahku.. ingatlah selalu bahwa ampunan lebih berarti daripada sakit hati.
Kini, kita sudah dewasa. Aku harap masa depan kita jauh lebih cerah dari langit cerah yang menaungi permainan masa kecil kita.
Sabtu, 13 Februari 2016
Liebesbrief to Mom
Setiap anak perempuan pasti sering bentrok dengan ibunya. Tapi, sungguh keterlaluan apabila bentrokan tersebut sampai meneteskan air mata seorang ibu.
Aku termasuk salah satu anak yang keterlaluan itu karena masih teringat jelas senja kala aku tumpahkan air mata ibuku.
Itu yang pertama..membuatku bungkam melihatnya..
Maaf Ma.. Maaf..
Aku termasuk salah satu anak yang keterlaluan itu karena masih teringat jelas senja kala aku tumpahkan air mata ibuku.
Itu yang pertama..membuatku bungkam melihatnya..
Maaf Ma.. Maaf..
Kamis, 11 Februari 2016
Liebesbrief to My Hero
Hai Papa,
Tentunya aku tidak perlu menanyai kabar Papa karena setiap hari kita bertemu.
Papa sekarang lagi kerja, aku cuma mau bilang semangat ya Pa! Aku tau tidak mudah menjadi seorang Ayah. Mencari nafkah bagi keluarganya, menyingkirkan kesenangan pribadinya dan menutupi kesusahannya. Aku tau banyak hal yang menyulitkan Papa di luar sana.. Tapi Papa tidak pernah menunjukkan kesedihan atau keluhan ketika pulang ke rumah.
Papa sekarang lagi kerja, aku cuma mau bilang semangat ya Pa! Aku tau tidak mudah menjadi seorang Ayah. Mencari nafkah bagi keluarganya, menyingkirkan kesenangan pribadinya dan menutupi kesusahannya. Aku tau banyak hal yang menyulitkan Papa di luar sana.. Tapi Papa tidak pernah menunjukkan kesedihan atau keluhan ketika pulang ke rumah.
Senyummu selalu indah, Tubuhmu selalu tegap, Tanganmu selalu terbuka..
Meski lelah.. meski berat perjuanganmu hanya untuk membuat kami senang..
Liebesbrief to My One and Only Grandpa
Kepada Opung satu-satunya, yang paling kucinta dan kuidolakan,
Jika kuingat cerita di masa mudamu, bagaimana aku tidak kagum?
Di usiamu yang masih belia, Engkau sudah merantau dan mencari pekerjaan.
Ah di usia segitu aku masih cengeng!
Jika kuingat cerita di masa mudamu, bagaimana aku tidak kagum?
Di usiamu yang masih belia, Engkau sudah merantau dan mencari pekerjaan.
Ah di usia segitu aku masih cengeng!
Langganan:
Postingan (Atom)