Cynthia Marilyn Sitompul

Minggu, 12 April 2020

Selamat Paskah 2020!

Jika kuingat-ingat berkat Tuhan,
aku
manusia kecil dan berdosa ini,
tak pernah luput dari
penyelenggaraan-Nya.

Ketika aku mulai jauh dari-Nya,
Ia menghentikan langkahku,
tidak hanya untuk menunjukkan kuasa-Nya,
namun juga kasih-Nya dan kerinduan-Nya agar aku kembali.

Tidak ada kehidupan yang ideal,
yang luput dari kesalahan
dan kekecewaan.
Namun
Ia Sang Awal dan Akhir,
memberi teladan bahwa kehidupan
tak luput dari Salib
yang
harus dipikul sampai selesai (lih. Yoh 19:30).

Ia
mengatakan, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh 14:2)

Ketika waktuku “sudah selesai”,
hanya Engkaulah tempatku kembali,
terimalah
aku ya Bapa,
sukacitaku
pun penuh.

(Cynthia, 2020)

Tips Panjat Tebing (Rock Climbing)

Hai semuanyaaaaaa !

Sudah lama sekali saya tidak ngeblog.
Sekarang, saya mau bagi2 tips panjat tebing untuk pemula.

Sebelum ke tipsnya, saya mau share manfaat panjat tebing yang saya rasakan. Kalau kamu suka lagu Miley Cyrus - The Climb, atau kalau kamu pernah baca Adversity Quotient - Paul Stoltz (secara ini bahan skripsi saya 😄), kamu pasti bisa ngeh manfaatnya.

Kalau saya pribadi, panjat tebing mengajarkan saya untuk :
1. Memulai
Kelihatannya mudah, tapi pas berhadapan dengan tebingnya pasti ada gejolak, balik aja ah, males gue, berisiko banget nih, engga ah, enakan juga tidur, gue ga sanggup kayaknya, dst.
Sama kayak pas mau ngejar cita2, kerikilnya pasti ada, tapi inget apa sih motivasi kamu ngelakuin itu, motivasi kamu harus lebih kuat dibandingkan bisikan2 dan gejolak2 itu, sehingga akhirnya kamu bisa berani memutuskan untuk memulai. Ya, mulai aja dulu!