aku manusia kecil dan berdosa ini,
tak pernah luput dari penyelenggaraan-Nya.
Ketika aku mulai jauh dari-Nya,
Ia menghentikan langkahku,
tidak hanya untuk menunjukkan kuasa-Nya,
namun juga kasih-Nya dan kerinduan-Nya agar aku kembali.
Tidak ada kehidupan yang ideal,
yang luput dari kesalahan dan kekecewaan.
Namun Ia Sang Awal dan Akhir,
memberi teladan bahwa kehidupan tak luput dari Salib
yang harus dipikul sampai selesai (lih. Yoh 19:30).
Ia mengatakan, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh 14:2)
Ketika waktuku “sudah selesai”,
hanya Engkaulah tempatku kembali,
terimalah aku ya Bapa,
sukacitaku pun penuh.
(Cynthia, 2020)