Tugas Kelompok : Inteligensi menurut Piaget
Anggota Kelompok :
Cynthia Marilyn Sitompul (11-070)
· Definisi
Intelegensi menurut Piaget
Intelegensi. Piaget
mengartikan intelegensi secara lebih luas, juga tidak mendefinisikan secara
ketat. Ia memberikan definisi umum yang lebih mengungkap orientasi biologis.
Menurutnya, intelegensi adalah suatu bentuk ekuilibrium kearah mana semua
struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensiomotor
diarahkan. (Piaget dalam DR. P. Suparno,2001:19).
·
Sejarah singkat Jean Piaget
Jean Piaget lahir pada tanggal 9
Agustus 1898 di Neuchatel, Swiss. Ayahnya
adalah seorang ahli sejarah dengan spesialisasi abad pertengahan. Ibunya adalah
seorang yang dinamis, inteligens, dan taqwa. Sewaktu
mudahnya, ia tertarik pada alam dan senang mengamati burung-burung, ikan, dan
binatang lainnya di alam bebas, sehingga akhirnya tertarik pada pelajaran
biologi di sekolah. Sejak umur 10 tahun, ia telah menerbitkan karangan
pertamanya tentang burung Pipit Albino pada majalah ilmu pengetahuan alam. Pada
umur 15 tahun ia menolak tawaran sebagai curator koleksi moluska di museum Ipa
di Geneva, karena ingin menyelesaikan sekolah menengahnya.
Pada tahun 1916, Piaget
menyelesaikan pendidikan sarjana bidang biologi di Universitas Neuchatel. Pada
usia 21 tahun ia telah menyelesaikan disertasi tentang moluska dan memperoleh
gelar doctor filsafat. Setelah menyelesaikan pendidikan formal, Piaget
memutuskan untuk mendalami psikologi di Zurich. Pada tahun 1919, ia
meninggalkan Zurich dan pergi ke Paris. Selama dua tahun, ia tinggal di
Universitas Sorbonne, belajar psikologi klinis,logika, serta epistemology.
Pendalamnya tentang filsafat meyakinkannya bahwa perlunya pemikiran spekulasi
murni dilengkapi dengan pendekatan ilmu pengetahuan yang faktual.
Pada tahun 1920, Piaget bekerja
bersama Dr. Theophile Simon di laboratorium Binet di Paris dengan tugas
mengembangkan tes penalaran yang kemudian diujikan. Dari hasil uji yang
diperolehnya, ia menyimpulkan bahwa perbedaan jawaban yang ada disebabkan oleh
perbedaan intelegensi peserta. Berdasarkan pengalaman membuat tes tersebut,
Piaget mendapatkan tiga pemikiran penting yang mempengaruhi berpikirnya
dikemudian hari.
Pertama, Piaget melihat
bahwa anak yang berbeda umurnya menggunakan cara berpikir yang bebeda. Inilah
yang mempengaruhi pandangan Piaget mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif
anak. Kedua, metode klinik digunakannya untuk mengorek pemikiran anak
secara lebih mendalam. Metode inilah yang dikembangkan Piaget dalam studinya
tentang perkembangan kognitif anak. Ketiga, Piaget berpikir bahwa
pemikiran logika abstrak mungkin relevan untuk mememahami pemikiran anak.
Menurutnya, operasi-operasi logika
yang ada dalam pemikiran deduksi berkaitan dengan struktur mental tertentu
dalam diri anak. Ia mencoba untuk menemukan bagaimana pemikiran sangat
berkaitan dengan logika. Ciri pemikiran deduksi logis (abstrak dan
hipotesis) ini menjadi salah satu ukuran tertinggi Piaget dalam menentukan
tahap-tahap perkembangan kognitif anak.
Pada tahun 1921, Piaget diangkat
sebagai direktur penelitian di Institut Jean-Jacques Rousseu di Geneva. Di situ
ia memperole kesempatan untuk mempelajari pemikiran anak. Hasil penelitiannya
banyak dipublikasikan pada tahun 1923-1931.
Pada tahun 1950, Piaget banyak
meneliti dan menulis tentang perkembangan inteligensi manusia. Ia juga
mangaplikasikan hasil penemuan psikologis tersebut dalam persoalan
epistemology. Pada tahun yang sama, ia mempublikasikan seri epistemology
genetic. Buku ini merupakan sintesis pemikirannya akan beberapa aspek
pengetahuan, termasuk matematika, fisika, psikologi, sosiologi, biologi, dan
logika. Di antara tahun 1950-1960 , Piagat banyak mempublikasikan bukunya
terutama berisi tentang perkembngan kognitif.
Hingga pada tahun 1969, Piaget
menerbitkan “The Psychology of the Child” yang diperuntukkan bagi
kalangan umum yang ingin mengetahui pemikirannya. Ini adalah semacam ringkasan
teori Piaget tentang perkembangan intelektual dan persepsi. Pada tahun yang
sama, ia juga menerbitkan “Mental Imaginary in the Child”. Buku ini
menjelaskan perkembangan gambaran mental dan hubungannya dengan perkembangan
inteligensi. Pada tahun 1967, ia mempublikasikan “Biology and Knowledge” sebuah
buku yang berkaitan dengan hubungan antara faktor biologi dengan proses
kognitif.
Piaget pensiun dari Institut
Rousseau pada tahun 1971. meskipun demikian, ia tetap aktif menulis dan
menerbitkan banyak buku. Piaget meninggal pada tanggal 16 September 1980 di Geneva.
·
Beberapa Konsep dalam Teori Piaget
Ada beberapa konsep yang perlu
dimengerti agar lebih mudah memahami teori perkembangan kognitif atau teori
perkembangan Piaget, yaitu;
1. Organisasi. Organisasi
adalah suatu tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna
mengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu
sistem yang lebih tinggi.
2. Skema. Skema
adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi
dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi dan berubah selama
perkembangan kognitif seseorang.
3. Asimilasi. Asimilasi
adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau
pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
4. Akomodasi.Akomodasi
adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga cocok dengan
rangsangan yang baru, atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan
rangsangan yang ada.
5. Ekuilibrasi. Ekuilibrasi
adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi
adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi,
ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur
dalamnya.
Perkembangan kognitif adalah
tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari usia anak-anak sampai
dewasa; mulai dari proses-proses berpikir secara konkret sampai dengan yang
lebih tinggi yaitu konsep-konsep abstrak dan logis.
Jean Piaget seorang pakar yang
banyak melakukan penelitian tentang perkembangan kemampuan kognitif manusia,
mengemukakan dalam teorinya bahwa kemampuan kognitif manusia terdiri atas 4
tahap dari lahir hingga dewasa. Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia
tetapi usia pada saat seseorang mulai memasuki tahap tertentu tidak sama untuk
setiap orang. Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget
sebagai
1. Tahap sensorimotor: umur 0 – 2
tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari
permanensi obyek)
2. Tahap pra-operasional: umur 2 – 7
tahun (Ciri pokok perkembangannya adalah penggunaan symbol/bahasa tanda dan
konsep intuitif)
3. Tahap operasional
konkret:: umur 7 – 11/12 tahun (anak mulai berpikir secara
logis tentang kejadian-kejadian konkret)
4. Tahap operasional
formal: umur 11/12 ke atas. (Ciri pokok perkembangannya
adalah hipotesis, abstrak, deduktif dan induktif serta logis dan probabilitas )
Bagi guru matematika, teori Piaget
jelas sangat relevan, karena dengan menggunakan teori ini, guru dapat mengetahui
adanya tahap-tahap perkembangan tertentu pada kemampuan berpikir anak di
kelasnya. Dengan demikian guru bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi
siswanya, misalnya dalam memilih cara penyampaian materi bagi siswa, penyediaan
alat-alat peraga dan sebagainya, sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan
berpikir yang dimiliki oleh siswa masing-masing. Guru perlu mencermati apakah
symbol-simbol matematika yang digunakan guru dalam mengajar cukup mudah
dipahami siswa, dengan mengingat tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh
masing-masing siswa.
“pengetahuan itu bukanlah salinan
dari obyek dan juga bukan berbentuk kesadaran apriori yang sudah ditetapkan di
dalam diri subyek, ia bentukan perseptual, oleh pertukaran antara organisme dan
lingkungan dari sudut tinjauan biologi dan antara fikiran dan obyeknya menurut
tinjauan kognitif.” - Piaget, dalam Bringuier, 1980, hlm. 110.
Teori Jean Piaget tentang
perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan,
pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan
proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam
interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh
kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak –
kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.
Perkembangan cara berfikir yang
berlainan dari masa bayi sampai usia dewasa meliputi tindakan dari bayi, pra
operasi, operasi kongkrit dan opersai formal. Proses dibentuknya setiap struktur
yang lebih kompleks ini adalah asimilasi dan akomodasi, yang diatur oleh
ekuilibrasi.
Piaget juga memberikan proses
pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, ia menguraikan pengalaman
fisik atau pengetahuan eksogen, yang merupakan abstraksi dari ciri – ciri dari
obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan endogen disusun melalui
reorganisasi proses pemikiran anak didik . Sruktur tindakan, operasi kongkrit
dan operasai formal dibangun dengan jalan logis – matematis.
Sumbangan bagi praktek pendidikan
untuk karya–karya Piaget mengenali pengetahuan yang disosialisasikan dari sudut
pandangan anak. Implementasi kurikulum menjadi pelik oleh kenyataan bahwa
teorinya tidak memasukan hubungan antara berfikir logis dan pelajaran –
pelajaran pokok seperti membaca dan menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar Ratna Willis. Prof. Dr. 1988. Teori-Teori
Belajar. Jakarta: P2LPTK.
_______________________. 2001. Strategi
Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung: JICA UPI.
Sardiman, AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Rapgrapindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT, Rineka Cipta.
Paul Suparno. Prof. 2003. Teori Perkembangan
Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.