Cynthia Marilyn Sitompul

Kamis, 17 Mei 2012

Segitiga Bermuda


Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle) adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat. Wilayah laut di selatan Amerika Syarikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan misteri yang bahkan pernah dicatatkan oleh Christopher Columbus. 

Sekitar tahun 1492, ketika Christopher akan mengakhiri perjalanan jauh yang menuju dunia barunya, Amerika Serikat, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di Segitiga Bermuda. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya berubah berkali-kali. Padahal cuaca pada hari itu sangat baik. Lebih dari itu, tidak jauh dari kapalnya, pada suatu malam tiba-tiba para anak kapalnya dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. 

Menurut catatan seharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggeris, Atlanta, pada 1880. Tanpa jejak, kapal yang dinaiki tiga ratus kadet dan perwira AL Inggeris itu hilang di sana. Selain Atlanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya. Selain kapal, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian dilaporkan sekitar 1990 lalu adalah hilangnya lima Grumman TBF Avenger AL Amerika Syarikat yang tengah melintasi wilayah laut ini pada siang hari 5 Disember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melaporkan, bahawa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun ghaib tanpa sempat memberi isyarat SOS. Anehnya, misteri Avenger tak berakhir di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dihantar untuk mencarinya, pesawat amfibia dengan 13 anak kapal ini pun turut lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 anak kapal, tiada satu pun serpihan pesawat ditemui. 


Begitulah fenomena Segitiga Bermuda. Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelangkauan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gempa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. 

·         Teori Gempa laut dan serangan gelombang besar
Gesekan dan goncangan di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal2 menjadi hilang kendali dalam beberapa detik saja.

·         Teori Gravitasi (anomali magnetik graviti)
Terdapat elektromagnet yang besar pada segitiga bermuda. Alat navigasi pesawat tidak akan berfungsi apabila melintasi daerah tersebut. Adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.

·    Teori lubang ruang waktu (Lorong Waktu) yang menyedot hilang semua materi, seperti black hole (lubang hitam) yang ada diangkasa
Mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfer di udara berupa lubang di langit. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain.

·         Teori pusaran air (Blue Hole)
Air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga Bermuda konon di dasar lautnya terdapat semacam lubang/gua, dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini tertutup. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. Banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya.

·         Misteri Makhluk Sargasso
Misteri lain adalah Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso, banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas.

·         Teori Piring Terbang (UFO)
Ada hubungan antara munculnya piring terbang dengan raibnya kapal dan pesawat dim wilayah tsb. Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda adalah markas besar UFO di bumi ini, sehingga kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan diculik.

·         Teori Tempat tenggelamnya Benua Atlantis
Segitiga Bermuda pusat Pemerintahan kota Atlantis yg tenggelam ribuan tahun yg lalu, dan menjadi tempat terangker di Dunia.

·         Gas Metana
Adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut.

Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu. 

Ivan T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi. 

Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.  Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut. 

Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar. Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah, kehilangan daya apung dan tertarik jatuh ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.

Itulah berbagai macam teori untuk menjelaskan fenomena Segitiga Bermuda. Namun, berbagai teori tersebut masih belum bisa kita tetapkan sebagai penyebab pasti hilangnya kapal maupun pesawat di area segitiga bermuda. Belum ada penjelasan ilmiah yang pasti mengenai Segitiga Bermuda. 

                Sumber :

1 komentar: