Segitiga Bermuda
Segitiga
Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle) adalah
sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2
atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga
antara Bermuda,
wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko,
teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah
selatan dan Miami,
negara bagian Florida,
Amerika
Serikat sebagai titik di sebelah barat. Wilayah laut di selatan
Amerika Syarikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica),
dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan misteri yang bahkan pernah
dicatatkan oleh Christopher Columbus.
Sekitar
tahun 1492, ketika Christopher akan mengakhiri perjalanan jauh yang menuju
dunia barunya, Amerika Serikat, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di
Segitiga Bermuda. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di
kapalnya berubah berkali-kali. Padahal cuaca pada hari itu sangat baik. Lebih
dari itu, tidak jauh dari kapalnya, pada suatu malam tiba-tiba para anak
kapalnya dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjun begitu saja ke
dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang
kemudian menghilang begitu saja.
Menurut
catatan seharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah
lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggeris, Atlanta, pada 1880. Tanpa jejak,
kapal yang dinaiki tiga ratus kadet dan perwira AL Inggeris itu hilang di sana.
Selain Atlanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya. Selain
kapal, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang
melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian dilaporkan sekitar 1990 lalu
adalah hilangnya lima Grumman TBF Avenger AL Amerika Syarikat yang tengah melintasi
wilayah laut ini pada siang hari 5 Disember 1945. Setelah sekitar dua jam
penerbangan komandan penerbangan melaporkan, bahawa dirinya dan anak buahnya
seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini
pun ghaib tanpa sempat memberi isyarat SOS. Anehnya, misteri Avenger tak
berakhir di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner
dihantar untuk mencarinya, pesawat amfibia dengan 13 anak kapal ini pun turut
lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut
yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat
penyelamat pantai dengan 27 anak kapal, tiada satu pun serpihan pesawat
ditemui.
Begitulah
fenomena Segitiga Bermuda. Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan
segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelangkauan waktu, medan
gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali
magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena
gempa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole)
yang hanya terjadi di angkasa luar sana.
·
Teori
Gempa laut dan serangan gelombang besar
Gesekan dan goncangan di dasar
Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal2 menjadi
hilang kendali dalam beberapa detik saja.
·
Teori
Gravitasi (anomali magnetik graviti)
Terdapat elektromagnet yang besar
pada segitiga bermuda. Alat navigasi pesawat tidak akan berfungsi apabila
melintasi daerah tersebut. Adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam
di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke
dalam.
·
Teori
lubang ruang waktu (Lorong Waktu) yang menyedot hilang semua materi, seperti
black hole (lubang hitam) yang ada diangkasa
Mungkin dikawasan ini terdapat
sebuah gangguan atmosfer di udara berupa lubang di langit. Ke lubang itulah
pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di
Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara
dunia dengan dimensi lain.
·
Teori
pusaran air (Blue Hole)
Air bercahaya putih itulah
penyebabnya. Didaerah segitiga Bermuda konon di dasar lautnya terdapat semacam
lubang/gua, dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu,
gua ini tertutup. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang
berdaya hisap. Banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam
blue hole itu tanpa daya.
·
Misteri
Makhluk Sargasso
Misteri lain adalah Makhluk Laut
Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso, banyak kapal
yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut. Luas Laut
Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di
sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang
sangat luas.
·
Teori
Piring Terbang (UFO)
Ada hubungan antara munculnya
piring terbang dengan raibnya kapal dan pesawat dim wilayah tsb. Ada yang
mengatakan Segitiga Bermuda adalah markas besar UFO di bumi ini, sehingga
kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan
diculik.
·
Teori
Tempat tenggelamnya Benua Atlantis
Segitiga Bermuda pusat
Pemerintahan kota Atlantis yg tenggelam ribuan tahun yg lalu, dan menjadi
tempat terangker di Dunia.
·
Gas
Metana
Adanya gas methana di wilayah
perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan pertama kali tahun 1981 oleh Badan
Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di
laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang
masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut.
Gas
alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana,
adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal
laut.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan
T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius selama tahun
1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu
lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa
bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area
tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para
Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara,
wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak
kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari
keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa
yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana,
yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan
berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke
atas. Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar ke
atas dan ke luar. Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu
akan langsung goyah, kehilangan daya apung dan tertarik jatuh ke dasar lautan.
Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat
terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa,
berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan
segera kehilangan daya angkatnya.
Itulah
berbagai macam teori untuk menjelaskan fenomena Segitiga Bermuda. Namun,
berbagai teori tersebut masih belum bisa kita tetapkan sebagai penyebab pasti
hilangnya kapal maupun pesawat di area segitiga bermuda. Belum ada penjelasan
ilmiah yang pasti mengenai Segitiga Bermuda.
Sumber :
ouh begitu ya penjelansan segitiga bermuda mksh ya
BalasHapusgambar lucu || cerita lucu ||