Saudaraku, Bara..
Masih teringat jelas cintaku yang kecil berubah menjadi besar..
Mencintai membuatku kehilangan dan mendapatkan sesuatu pada
waktu yang sama..
Ditunggu-tunggu, semakin besar rinduku..
Namun, lagi-lagi.. rindupun tiada berguna..
Mungkin kita sudah terlalu jauh melangkah sehingga Tuhan
menghentikan langkah kita..
Mungkin kita sudah semakin melupakanNya, sehingga Ia
mengubah hati kita..
Kau tidak tercipta untukku, aku pun demikian..
Bukankah kita diciptakan untuk kembali berkumpul bersama Allah di
surga?
Jagalah apa yang diberikanNya,
Hiduplah sesuai kehendakNya dan memuliakanNya..
Aku ingin kau selalu mengingatku,
Tapi malah mengabaikan perasaan yang kau rasa ketika
mengingatnya..
Hal itu tak lagi penting, Saudaraku..
Hal itu tak lagi penting, Saudaraku..
Sampai berjumpa kembali di tempat tiada cela, tiada batas..
Sabarku takkan lekang sampai waktu itu tiba..
Sabarku takkan lekang sampai waktu itu tiba..
Baiklah aku akhiri suratku ini,
Selamat memulai
lembar yang baru, Bara..
(Cynthia Marilyn Sitompul)